Perjalanan Panjang Stasiun Luar Angkasa ISS Bakal Dipensiunkan NASA di 2023
perjalanan panjang stasiun luar angkasa iss bakal dipensiunkan nasa di 2023
Jakarta, MISTAR.ID
Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) adalah tempat tinggal dan laboratorium luar angkasa.
Media angkasa ini dikendalikan badan antariksa dari sejumlah negara. Dengan negara utama adalah Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Badan Penerbangan dan Antariksa Rusia (Roscosmos), Lembaga Antariksa Kanada (CSA), Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) dan negara-negara anggota Badan Antariksa Eropa (ESA).
ISS berada sekitar 420 kilometer di atas permukaan bumi dan mengorbit dunia dengan kecepatan sekitar 28.000 kilometer per jam.
Baca juga: NASA Tak Berhasil Buktikan Keberadaan UFO
Mulanya stasiun ini dibuat untuk menampung manusia pada tahun 1984 lalu, lalu membesar menjadi proyek internasional yang resmi di 1998.
Dirangkum dari Britannica, Kamis (5/10/23) sejarah terbentuknya ISS usai melihat kesuksesan Uni Soviet membuat stasiun luar angkasa pada 19 April 1971 diberi nama Salyut, sehingga pertengahan tahun 1980, Amerika Serikat (AS) merancang stasiun luar angkasa permanen disebut Freedom.
Lalu tahun 1998, AS dan Rusia menyepati berkolaborasi dalam proyek bersama, hingga akhirnya menjadi ISS. Stasiun ini terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu segmen orbit Rusia (ROS) dan segmen orbit Amerika Serikat (USOS).
Standar perdana ISS diciptakan dengan nama Zarya dan diluncurkan Rusia pada 20 November 1998. Modul ini berperan menjadi pembangkit daya dan stasiun docking awal.
Baca juga: Firefly Aerospace Berhasil Luncurkan Satelit untuk Angkatan Luar Angkasa AS
ISS dibuat secara berjenjang selama bertahun-tahun. Modul ekstra dan laboratorium dikirim ke stasiun lewat proses yang panjang.
Ketika modul, fasilitas maupun laboratorium hampir sempurna, pada 2 November 2000, astronaut NASA, Bill Shepherd, kosmonaut (sebutan astronaut bagi orang Rusia), Yuri Gidzenko dan Sergei Krikalev merupakan kru pertama yang tinggal di ISS.
Ketiganya dalam misi Ekspedisi 1 menghabiskan waktu 4 bulan di atas ISS untuk menuntaskan tugas dan menghidupkan stasiun. Tibanya mereka di stasiun, menandai mula kehidupan dan tempat tinggal para astronaut serta kosmonaut.
ISS sudah beroperasi selama lebih dari 2 dekade, baik menjadi sentral penelitian gaya berat mikro, yang dipakai para ilmuwan meneliti penyakit Alzheimer dan kanker, mempelajari bumi dari jarak jauh, menganalisis lebih lanjut terkait efek penerbangan luar angkasa jangka panjang pada tubuh manusia, serta melakukan ribuan uji coba lainnya.
Baca juga: China Berhasil Ciptakan Senjata Laser Tanpa Batas Untuk Perang Luar Angkasa
Diwacanakan NASA bakal secepatnya memensiunkan ISS pada 2030 mendatang. Nantinya ISS akan dijatuhkan ke area tak berpenghuni di Samudra Pasifik. Harus diakui, keberlangsungan stasiun dimaksud tidaklah abadi selamanya.
Bertepatan berjalannya waktu, tekanan pada struktur utama ISS semakin bertambah, termasuk akibat perubahan suhu kala stasiun tersebut bergerak dan keluar dari wilayah yang terkena sinar surya.
Rusia juga berniat mundur lebih cepat pada 2024 mendatang dan akan membangun stasiun luar angkasa milik Negara Beruang Merah tersebut. (bs/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Mentan Kunjungi Kapolda Metro Jaya